Sebelum menulis cerita yang “gue banget” ini saya
sempat bertanya kepada seorang teman kira-kira apa yang membuatnya
bahagia. Teman saya menjawab, “saya akan
bahagia jika usaha suami saya kembali maju seperti dulu, tidak ada lagi masalah
keuangan”. Saya tersenyum sambil
berfikir, kalau ternyata itu butuh bertahun-tahun lagi, maka teman saya hidup
dalam kubangan kesedihan yang diciptakannya.
Berikutnya saya mengajukan pertanyaan yang sama kepada suami, dengan
semangat dia menjawab, “andai saja mama bisa pindah ke Jakarta dan kita bisa
berkumpul terus”. Maklum kami pasangan
yang long distance relationship, saya
mengajar di Padang dan suami wiraswasta di Jakarta. Saya kembali tersenyum, dan bertanya “kalau
itu tidak bisa terjadi dalam waktu dekat, papa akan sedih terus dong?”. “Ya nggak gitu juga, kalau mama apa yang
bikin mama bahagia saat ini?”, tanya suamiku penasaran. Yang bikin bahagia saat ini, “Kopi instan& cappuccino Good Day, kopi gaul paling enak” ujarku mantap. Sejenak dia mengeryitkan dahinya, kemudian
berkata, “pasti mau bikin cerita ya….”, sambil geleng-geleng kepala dan berlalu.
Bahagia
itu menurut saya sesuatu yang bisa kita kontrol, kita ciptakan. Kita nikmati
dan rasakan. Jadi, jangan melibatkan
banyak hal yang diluar kontrol kita kalau mau bahagia, betul kan?. Sehari-hari saya adalah istri dan ibu dari
tiga orang putri, selain itu saya bekerja sebagai pengajar, peneliti, dan
marketing. Kadang pekerjaan yang sangat
berbeda yaitu sains dan marketing dapat membuat stress saya meningkat. Masalah yang muncul membutuhkan solusi yang
tepat, dan masalah di sains dan marketing yang berbeda 180 derajat membuat otak
rasanya bekerja dari arah yang berlawanan, hmm.
Belum lagi anak-anak yang harus saya awasi sendiri, karena suami hanya
pulang sebulan sekali.
Penting
bagi saya memulai hari dengan sesuatu yang membuat fikiran tenang dan santai,
agar kesibukan luar biasa itu bisa saya lewati dengan bijaksana. Belum ada yang bisa menandingi kopi untuk
urusan itu menurut saya, dan saya penyuka kopi dengan krimer yang hangat
apalagi kalau bukan “Kopi instan & cappuccino Good Day, kopi gaul palingenak”. Sarapan pagi itu perlu, tapi
ngopi di pagi hari itu wajib ha ha ha. I love Good Day The Original, enak dinikmati
dengan cake yang manis, dengan gorengan yang asin juga mantap, dinikmati dengan
sepotong biskuit sekalipun mampu membuat saya bersemangat di pagi hari.
Mobilitas
yang tinggi juga menjadi keseharian saya, mobil sudah seperti rumah ke
dua. Di mobil ada jurnal penelitian, ada
berkas klien, ada baju ganti, ada mukena, ada seperangkat alat makan, dan
seperangkat termos panas berikut gelas kesayangan. Apalagi kalau bukan untuk menyeduh kopi
diperjalanan. Pokoknya “Kopi instan& cappuccino Good Day, kopi gaul paling enak” wajib ada di perjalanan, di
saat macet dan kedinginan karena AC gak perlu mahal-mahal dan buang waktu
mampir di café atau restoran. Cukup
pinggirin mobil di tempat aman, buka gelas, tuang air dari termos, buka bungkus
Good Day original, tuang, kocok, langsung larut lho dan tadaaaaaaa….my happiness come true.
Bener kan…bahagia itu simple kawan,
bisa kita temukan di sekitar kita, bukan hal yang harus mahal lho. Hanya sesuatu yang kadang bisa membuat kita
merasa fresh, relax, santai, dan siap menghadapi berbagai tantangan.
Setelah
menjalani segudang pekerjaan, perlu juga lho bersosialisasi, kita makhluk sosial
soalnya. Kita perlu sahabat sebagai tempat curhat, tukar pendapat, berdebat, dan
hal-hal yang sulit diselesaikan sendiri atau dibagi bersama pasangan. Kalau lagi kumpul bareng teman, yang pas itu “Kopiinstan & cappuccino Good Day, kopi gaul paling enak”. Kali ini giliran saya yang bawa kopi dan cemilan....meskipun teman-teman saya menyukai rasa yang berbeda-beda, tapi Good Day Original tidak ada yang berani nolak.
Nah, gak ada lagi kamus bad day,
atau bad mood. Salah satu rahasia
menjadi bahagia, bagiku ku ada dalam segelas kopi.
Ayooo, ikutan juga...
BalasHapusaku suka yg panas, lebih brasa... :D
BalasHapusIya, setuju....lebih mateng
Hapussambil nyetir minum kopi, mantap mbak
BalasHapus