Sebelum menulis cerita yang “gue banget” ini saya
sempat bertanya kepada seorang teman kira-kira apa yang membuatnya
bahagia. Teman saya menjawab, “saya akan
bahagia jika usaha suami saya kembali maju seperti dulu, tidak ada lagi masalah
keuangan”. Saya tersenyum sambil
berfikir, kalau ternyata itu butuh bertahun-tahun lagi, maka teman saya hidup
dalam kubangan kesedihan yang diciptakannya.
Berikutnya saya mengajukan pertanyaan yang sama kepada suami, dengan
semangat dia menjawab, “andai saja mama bisa pindah ke Jakarta dan kita bisa
berkumpul terus”. Maklum kami pasangan
yang long distance relationship, saya
mengajar di Padang dan suami wiraswasta di Jakarta. Saya kembali tersenyum, dan bertanya “kalau
itu tidak bisa terjadi dalam waktu dekat, papa akan sedih terus dong?”. “Ya nggak gitu juga, kalau mama apa yang
bikin mama bahagia saat ini?”, tanya suamiku penasaran. Yang bikin bahagia saat ini, “Kopi instan& cappuccino Good Day, kopi gaul paling enak” ujarku mantap. Sejenak dia mengeryitkan dahinya, kemudian
berkata, “pasti mau bikin cerita ya….”, sambil geleng-geleng kepala dan berlalu.